JAKARTA, RENANG INDONESIA - Atlet renang nasional, M. AKbar Nasution memutuskan mengundurkan diri sebagai atlet renang dan fokus untuk menjadi pelatih.
Akbar yang kini telah berusia 28 tahun merasa sudah saatnya untuk membagi ilmu dan pengalamannya dalam mengemabangkan olah raga ernang di Indonesia. "saya ingin fokus melalukan pembinaan atlet di klub dan sekolah-sekolah," kata Akbar.
Akbar Nasution sudah sepuluh tahun masuk dalam jajaran perenang elite nasional. Puncak prestasinya adalah saat ia memborong enam medali emas di Pekan Olah raga Nasional di Tenggarong, Kalimantan Timur pada 2008. Saat itu ia membela provinsi Jambi.
Pada PON XVIII di Riau, September lalu, Akbar membela provinsi Sumatera Selatan. Ia mempersembahkan satu medali emas di nomor 400 meter gaya ganti perorangan. Namun di nomor lainnya, 1500 meter, Akbar dikalahkan perenang Jawa Barat, Ricky Anggawjaya dan perenang DKI, Rodrick Luhur.
"Saya kesulitan dengan air kolam renang yang keruh dan berbeda jauh dengan kolam saat latihan persiapan di Singapura. Sengat mengganggu jarak pandang. Tetapi bagaimana pun mereka berdua memang tampil baik," kata Akbar yang telah berkeluarga.
Akbar belum memutuskan apakah ia akan membuat perkumpulan renang yang baru untuk masa depannya. "Saya belum memastikan, apakah membikin klub baru atau take over perkumpulan renang Pari Sakti," kata Akbar di Jakarta, pekan lalu.
Pari Sakti merupalkan perkumpulan renang yang selama ini ditangani oleh ayah Akbar, Radja M. Nasution. "bagaimana pun Papa pasti akan tetap mengajar, karena renang memang merupakan passion-nya," ungkap putera bungus Radja Nasuion dan Rose Samsoe ini.
Sementara belum memtuskan, Akbar membantu kakaknya, Elsa Manora Nasution menjadi pelatih renang di sebuah sekolah swasta.(kompas.com)
Akbar yang kini telah berusia 28 tahun merasa sudah saatnya untuk membagi ilmu dan pengalamannya dalam mengemabangkan olah raga ernang di Indonesia. "saya ingin fokus melalukan pembinaan atlet di klub dan sekolah-sekolah," kata Akbar.
Akbar Nasution sudah sepuluh tahun masuk dalam jajaran perenang elite nasional. Puncak prestasinya adalah saat ia memborong enam medali emas di Pekan Olah raga Nasional di Tenggarong, Kalimantan Timur pada 2008. Saat itu ia membela provinsi Jambi.
Pada PON XVIII di Riau, September lalu, Akbar membela provinsi Sumatera Selatan. Ia mempersembahkan satu medali emas di nomor 400 meter gaya ganti perorangan. Namun di nomor lainnya, 1500 meter, Akbar dikalahkan perenang Jawa Barat, Ricky Anggawjaya dan perenang DKI, Rodrick Luhur.
"Saya kesulitan dengan air kolam renang yang keruh dan berbeda jauh dengan kolam saat latihan persiapan di Singapura. Sengat mengganggu jarak pandang. Tetapi bagaimana pun mereka berdua memang tampil baik," kata Akbar yang telah berkeluarga.
Akbar belum memutuskan apakah ia akan membuat perkumpulan renang yang baru untuk masa depannya. "Saya belum memastikan, apakah membikin klub baru atau take over perkumpulan renang Pari Sakti," kata Akbar di Jakarta, pekan lalu.
Pari Sakti merupalkan perkumpulan renang yang selama ini ditangani oleh ayah Akbar, Radja M. Nasution. "bagaimana pun Papa pasti akan tetap mengajar, karena renang memang merupakan passion-nya," ungkap putera bungus Radja Nasuion dan Rose Samsoe ini.
Sementara belum memtuskan, Akbar membantu kakaknya, Elsa Manora Nasution menjadi pelatih renang di sebuah sekolah swasta.(kompas.com)
0 komentar:
Posting Komentar