Kebanyakan orang membayangkan olahraga ringan dengan durasi panjang akan memberikan efek yang sama dengan olahraga berat dalam waktu singkat. Kenyataanya tidak selalu demikian, ada banyak faktor yang mempengaruhi termasuk teknik dan tujuan olahraga itu sendiri.
Kalau tujuannya hanya ingin bugar, olahraga ringan yang dilakukan agak lama akan memberikan manfaat yang lebih optimal. Namun jika ingin menurunkan berat badan, jangan harap semua lemak akan terbakar hanya dengan lari-lari kecil walaupuan sampai ngos-ngosan.
Menurut penelitian di Colorado State University, teknik interval training atau latihan interval paling cocok jika tujuannya adalah membakar lemak. Prinsipnya adalah melakukan gerakan yang sangat berat sampai ngos-ngosan dalam waktu singkat, namun efek pembakaran lemaknya bertahan lebih lama.
Total latihan yang dilakukan dalam penelitian ini hanya 150 detik atau 2,5 menit, namun jumlah kalori yang dihasilkan dari pembakaran lemak bisa 840 kj lebih banyak dibanding latihan biasa. Proses pembakarannya bertahap, berlangsung sepanjang hari.
Dalam penelitian tersebut, olahraga berat yang dilakukan para partisipan adalah mengayuh sepeda statis sekencang mungkin selama 5 x 30 detik atau kalau ditotal jadi 150 detik. Masing-masing sesi diberi jeda interval selama 4 menit, sehingga disebut latihan interval.
"Membakar ekstra kalori sebanyak 840 kj dari olahraga semacam ini sebanyak beberapa kali dalam sepekan bisa mencegah kegemukan seperti yang dialami banyak orang Amerika tiap tahunnya," kata Kyle Sevits yang terlibat dalam penelitian ini, seperti dikutip dari Detik .com, Jumat (12/10/2012).
0 komentar:
Posting Komentar