Kamis, 31 Januari 2013

2 Atlet Renang Dapat Beasiswa

Dua atlet renang Jabar berangkat ke Singapura setelah mendapat beasiswa dari Singapura Sport School, beberapa waktu lalu. Mereka akan menimba ilmu di sana sampai lulus.
"Kenny Lisan Putera berangkat ke Singapura melalui jalur pendidikan, karena tempatnya sekolah sekarang menjalin kerja sama dengan Singapura Sport School. Sedangkan Brian Cut melalui jalur prestasi. Keny sekarang kelas 1 SMP dan di Singapura sampai lulus SMP," kata Jeni Siahaan, Bidang Sarana Persatuan Renang Seluruh Indonesia Jabar, Rabu (21/3).
Menurut Jeni, atlet yang berangkat tentu mengikuti berbagai tes.
"Mereka dites dulu," ujarnya sambil menambahkan, Brian Cut lolos lewat jalur prestasi karena dia memang berprestasi seperti jadi juara di Kejurnas KU-4 Surabaya 2011.
Menurut Jeni, meski kuota yang mendapat beasiswa ke Singapura hanya dua, maka ke depan diharapkan ada penambahan.
Sementara itu, untuk mempertahankan target raihan tujuh medali emas pada SEA Games XXVII/2013, Pengurus Besar (PB) Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) memfokuskan regenerasi atlet melalui pembinaan atlet usia dini.
Ketua Umum PB PRSI, Hilmi Panigoro, seusai membuka Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PRSI, di Isola Resort, Bandung menuturkan, saat ini program latihan yang tengah dilakukan oleh PB PRSI telah sesuai dengan sasaran yang dituju. Untuk lebih mempertajam prestasi ke depan, PRSI sekarang menggalakkan proses regenerasi dengan menjaring atlet-atlet usia dini.
Untuk mencari bibit-bibit perenang masa depan, lanjut Hilmi, peran serta pengda dan klub-klub renang sangat penting hingga tugas talent scouting diserahkan kepada pengda dan klub-klub renang.
Selain regenerasi atlet, pembinaan juri dan wasit juga terus dilakukan, Dengan begitu, semua wasit dan juri mempunyai standardisasi yang merata dan bersertifikat. SETIABUDHI,(GM) 

Senin, 28 Januari 2013

Renang Harus Kerja Keras untuk Lolos Olimpiade

Mantan perenang Olimpiade Lukman Niode mengatakan, cabang renang harus bekerja keras untuk dapat lolos ke Olimpiade London 2012. Pasalnya, ada 900 atlet dari 203 negara yang memperebutkan kuota di kualifikasi B untuk lolos kualifikasi A.
"Kualifikasi B itu baru syarat untuk mengikuti seleksi kualifikasi A. Artinya belum lolos. Kalau para perenang Indonesia tidak dapat mencapai kualifikasi A, maka dicari yang terbaik dari 900 atlet yang lolos kualifikasi B. Berdasarkan pemantauan saya, sepertinya baru dua atlet yang bisa lolos, yakni I Gede Siman Sudartawa dan Glenn Victor dari tujuh perenang yang dipelatnaskan," kata Lukman kepada Suara Karya di Jakarta..
Seperti diketahui, cabang renang mempelatnaskan tujuh atlet, terdiri atas lima pria dan dua putri. Lima pria adalah mereka yang lolos kualifikasi B, yakni Glenn Victor, Indra Gunawan, I Gede Siman Sudartawa, Triadi Fauzi, dan M Idhan Dasuli. Dua perenang putri, Enny Susilowati dan Yessy Yosaputra belum lolos kualifikasi B tapi tetap dipersiapkan di pelatnas.
Menurut Lukman, banyak hal yang harus dilakukan perenang untuk mencapai target lolos kualigikasi A. Penerapan sport science yang tepat, recovery yang benar dan nutrisi yang seimbang adalah sesuatu yang tidak bisa ditawar-tawar lagi.
"Saat ini saya melihat baru 50 persen yang dilakukan perenang Indonesia dalam persiapan itu. Untuk itu, ia mengharapkan pelatih harus memperhatikan betul apa yang dilakukan atletnya di dalam dan di luar pelatnas. Khususnya soal nutrisi, jangan sampai mengonsumsi makanan sembarangan dan tidak terukur dengan kebutuhan tubuh," ucap Lukman.
Di luar negeri yang olahraganya sudah maju, kata Lukman, soal makan ini sudah diukur dan ditimbang pada setiap makan. Atlet dipersilakan mengambil makanan di piring, kemudian sebelum disantap diukur kalori dan nutrisinya oleh ahli gizi. Bila ada yang berlebih dan tidak seimbang, maka akan dikurangi.
"Di kita hal seperti itu belum bisa dilakukan. Walaupun disediakan makanan sesuai kebutuhan gizi di hotel, di luar mereka masih makan gorengan yang belum dikontrol kadar gizinya," lanjut Lukman.
Lumkan menambahkan, kebutuhan atlet di pelatnas harus didukung penuh oleh Satlak Prima agar apa yang diprogramkan berjalan sesuai dan tepat sasaran. Sekarang kalau sport science dijalankan dengan benar namun tidak didukung dengan nutrisi yang dibutuhkan, akan sia-siajuga. "Untuk itu, perlu keseimbangan antara porsi latihan dan kebutuhan gizi untuk mencapai target yang sudah dicanangkan," tutupnya. (Suara Karya):

Sabtu, 26 Januari 2013

Atlet Renang DKI Uji Coba ke Singapura

Para atlet renang yang tergabung di Pelatda DKI akan melakukan uji coba dalam ajang Singapura Terbuka, 13-17 Maret.
Para atlet yang akan berangkat ke Singapura ini merupakan para atlet renang dari tingkat Super Prioritas, Prioritas, Pelatda I dan Pelatda II. Mereka juga yang berangkat juga para perenang yang masuk dalam tim bayangan DKI ke Pekan Olah Raga Nasional di Riau.
Keputusan memberangkat seluruh lapisan atlet Pelatda DKI ini baru didapat Pihak Pengprov dari KONI DKI, Rabu (7/3). Sebelumnya mereka yang akan diberangkatkan adalah atlet yang tergabung hingga Pelatda I.
"Kami hanya berusaha meyakinkan pentingnya para atlet muda yang tergabung di Pelatda II untuk melakukan uji coba ini. Kami kan juga harus berpikir ke depan, setelah Pekan Olah Raga Nasional," kata Sekjen Pengprov PRSI DKI, R. Nursamsu, Rabu (7/3).
Untung saja, kepentingan jangka panjang ini juga dirasakan oleh pihak KONI DKI. "Dengan keyakinan ini,  ada penambahan dana untuk memberangkatkan para atlet masa depan kita itu," lanjut Nursamsu.
Pihak Pengprov DKI sejak 2012 ini sudah mencanangkan Pelatda II DKI merupakan sarana untuk pembinaan atlet-atlet muda yang dipersiapkan untuk persiapan menuju PON Remaja 2013 dan Youth Olympic 2014.  Karena itulah atlet yang masuk Pelatda II dibatasi untuk atlet kelahiran 1996-1997 (putra) dan 1997-1998 (puteri).

(Kompas.com) 

Rabu, 23 Januari 2013

RENANG OLIMPIADEL Try Out ke Singapura untuk Evaluasi

Kendati atlet renang Indonesia belum ada yang lolos kualifikasi A, namun sang pelatih pelatnas renang Olimpiade Indonesia tetap optimistis dapat mengirimkan atletnya ke Olimpiade London 2012, yang akan berlangsung Juli-Agustus mendatang. Pasalnya, FINA, sebagai induk organisasi renang dunia, membatasi setiap negara hanya boleh mengirimkan 16 atlet, dan masing-masing mendapat jatah mengikuti dua nomor lomba.
"Aturan yang dikeluarkan FINA ini jelas sangat menguntungkan bagi Indonesia. Betul ada 900 atlet kualifikasi B dari 203 negara yang berebut untuk lolos ke Olimpiade, namun yang dipilih adalah perenang yang catatan waktunya mendekati catatan waktu kualifikasi A," kata Kepala Pelatih Pelatnas Renang Olimpiade Indonesia Hartadi kepadaSuara Karya di Jakarta.
Menurut Hartadi, dua dari empat perenang yang lolos kualifikasi B, yakni Glenn Victor dan I Made Siman Sudartama, sangat besar peluangnya untuk masuk. Kita berharap, dua perenang lagi dari tiga perenang, Indra Gunawan, Triadi Fauzi, dan M Idham Dasuki, di bagian putra dapat lolos. Kalau bisa tentu semuanya.
"Selain empat atlet yang sudah lolos kualifikasi B itu, kita berharap di bagian putri juga lolos dua atlet. Namun, bila di putri putri tidak ada yang lolos, kita bisa mengajukan satu perenang untuk dapat wild card," ujar Hartadi.
Menurut Hartadi, sebelum 19 Juli sebagai batas terakhir proses kualifikasi, masih ada sejumlah try out yang harus diikuti, di antaranya Singapura bulan Maret, Malaysia bulan Mei, dan kemungkinan dua kali ke Eropa. Di Eropa baru satu yang pasti, yakni di Italia. Kalau tidak jadi satu lagi ke Eropa berarti kembali lagi ke Singapura.
"Di ajang Singapura Nasional Championship ke-43, yang akan berlangsung 13 - 17 Maret, diharapkan atlet pelatnas Olimpiade bisa mencapai top performance-nya 99,5 persen. Sebab, di ajang inilah kita akan melakukan evaluasi untuk atlet," ucap Hartadi.
Ia menjelaskan, perenang yang dikirim ke Singapura minus Indra Gunawan, yang kini sedang berada di Hongaria untuk latihan. Kemudian usai kejuaraan di Singapura, kemungkinan Glenn Victor akan kembali melanjutkan latihan di Singapura untuk jangka waktu tertentu.
"Khusus untuk I Gede Siman Sudartama, lantaran usianya yang masih relatif muda, belum bisa dilepas berlatih ke luar negeri. Biar saja dia konsentrasi di dalam negeri. Toh, dengan kondisi latihan yang sekarang, dia sudah merasa nyaman," ucap Hartadi. (Suara Karya)

Selasa, 22 Januari 2013

Belum Ada Tambahan Perenang ke Olimpiade

T im renang Indonesia belum berhasil menambah atletnya yang lolos Olimpiade London 2012 setelah mengikuti Singapura Terbuka pekan lalu.
"Masih jauh Mas’ dari itu, sedangkan pencapaian waktu 99 persen saja masih belum bisa ditempuh perenang Indonesia," kata Manajer Tim Renang Indonesia Hartadi Nurjojo di Semarang, Senin.
Ia mengatakan, sampai kini Indonesia baru meloloskan empat perenangnya ke Olimpiade London 2012 dari tujuh perenang yang masuk pelatnas.
Keempat perenang tersebut adalah Glenn Victor (100 meter gaya kupu), Triadi Fauzi (200 meter gaya kupu) yang lolos melalui kejuaraan renang Singapura Terbuka 2011. Kemudian I Gede Siman Sudartawa (100 dan 200 meter gaya punggung), serta Indra Gunawan (100 meter gaya dada) melalui SEA Games XXVI/2011.
Perenang pelatnas yang belum mengantongi tiket ke Olimpiade adalah Enny Susilowati, Yessy Yosaputra, dan Idham Dasuki.
Ketika ditanya target tim renang Indonesia pada Olimpiade mendatang, Hartadi yang juga Ketua Harian Pengprov PRSI Jawa Tengah, mengatakan, kalau untuk meraih medali sangat sulit. "Kita bisa ikut Olimpiade saja sudah merupakan prestasi yang bagus," katanya.
Di samping itu, kata dia, jumlah perenang yang lolos ke Olimpiade 2012 bertambah juga sudah merupakan hasil yang bagus karena pada Olimpiade 2008 Beijing, China, hanya meloloskan satu perenang yaitu Doni B Utomo untuk nomor 200 meter gaya kupu. "Kalau bicara soal prestasi sangat susah, pada saat itu saja Doni hanya menempati peringkat di atas 32 besar dunia. Kita bisa ikut Olimpiade saja sudah merupakan prestasi yang baik," katanya.
Ketika ditanya ajang renang untuk kualifikasi Olimpiade, dia mengatakan, ada tiga event renang yang akan diikuti atlet Indonesia sebagai ajang kualifikasi Olimpiade, yaitu Kejuaraan renang di Malaysia (Mei) dan dua kejuaraan di Portugal dan Italia (Juni 2012).
"Dua event renang di Eropa ini menjadi ajang terakhir sebelum penentuan tim renang Indonesia yang akan tampil pada Olimpiade mendatang sehingga saat itu kondisi perenang kita sudah 100 persen," katanya.
Ia berharap melalui tiga event itu, Indonesia bisa menambah dua hingga tiga perenang yang lolos ke Olimpiade mendatang. "Kami memang menargetkan bisa meloloskan enam hingga tujuh perenang ke Olimpiade mendatang," katanya. (Kompas.com)-

Results

43rd Singapore National Age Group Swimming Championships 2012
1.      Japan Swimming Federation (34-29-15)
2.      Amateur Swimming Union of Malaysia (11-3-3)
3.      Indonesia Swimming Federation  (9-14-14)
4.      Swimming Federation of India (3-4-3)

Minggu, 20 Januari 2013

Perebutan Atlet, Baori Periksa Bintang Renang SEA Games

Badan Arbitrase Olahraga Indonesia (Baori) melakukan mediasi antara Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Bali dan KONI Riau terkait saling berebut atlet perenang I Gede Siman Sudartawa. Ketua Bidang Organisasi KONI Pusat Sudirman mengatakan, ia sudah memeriksa pihak terkait pada sidang mediasi.
"Perwakilan dari kedua pihak hadir dengan didampingi pengacara masing-masing, termasuk atlet yang diperebutkan, yaitu Siman, juga hadir," kata Sudirman.
Sudirman mengatakan bahwa kedua pihak telah memaparkan secara singkat mengenai permasalahan yang terjadi. Rencananya, lanjut dia, kesepakatan mengenai status Siman Sudartawa itu akan dihasilkan pada pertemuan berikutnya, Selasa (27/3).
"Selasa depan akan ada kesepakatan. Apa pun kesepakatan itu, kami berharap jangan sampai mengorbankan atlet," katanya.
Proses rekonsiliasi atas perenang muda bintang SEA Games XXVI tersebut, menurut Sudirman, diharapkan tidak sampai berlanjut ke tahap sidang majelis. "Sejauh ini sudah ada titik terang, dan semoga permasalahan ini tidak sampai dibawa ke sidang majelis," kata Sudirman.
Kasus rebutan atas perenang muda peraih medali emas SEA Games 2011 itu terjadi karena kedua pengurus KONI daerah tersebut mengklaim Siman sebagai atlet renang yang mewakili daerah mereka pada PON Riau 2012. KONI Bali merasa sebagai pihak yang berhak atas atlet Siman karena perenang kelahiran Bali, 8 September 1994 itu telah lolos kualifikasi PON 2012 sebagai wakil Provinsi Bali. Namun, Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI) mengeluarkan surat keputusan yang menyatakan bahwa Siman Sudartawa mewakili Riau untuk PON 2012.
Sementara itu, tim renang Indonesia belum berhasil menambah atletnya yang lolos Olimpiade London 2012 menyusul berakhirnya kejuaraan renang Singapura Terbuka, beberapa waktu lalu. "Masih jauh, Mas, dari itu, sedangkan pencapaian waktu 99 persen saja masih belum bisa ditempuh perenang Indonesia," kata Manajer Tim Renang Indonesia Hartadi Nurjojo di Semarang, Senin.
Ia mengatakan, sampai kini Indonesia baru meloloskan empat perenangnya ke Olimpiade London 2012 dari tujuh perenang yang masuk pelatnas. Keempat perenang tersebut adalah Glenn Victor (100 meter gaya kupu), Triadi Fauzi (200 meter gaya kupu) yang lolos melalui kejuaraan renang Singapura Terbuka 2011. Kemudian I Gede Siman Sudartawa (100 dan 200 meter gaya punggung), serta Indra Gunawan (100 meter gaya dada) melalui SEA Games XXVI/2011.
Perenang pelatnas yang belum mengantongi tiket ke Olimpiade adalah Enny Susilowati, Yessy Yosaputra, dan Idham Dasuki.Ketika ditanya target tim renang Indonesia pada Olimpiade mendatang, Hartadi, yang juga Ketua Harian Pengprov PRSI Jawa Tengah, mengatakan, kalau untuk meraih medali sangat sulit. "Kita bisa ikut Olimpiade saja sudah merupakan prestasi yang bagus," katanya. (Ant/Gungde Ariwangsa)

Jumat, 18 Januari 2013

Indonesia ikuti tiga kualifikasi Olimpiade


Semarang  - Tim renang Indonesia berpeluang untuk mengikuti ajang Olimpiade 2012 dengan mengikuti tiga kejuaran yang merupakan kualifikasi menuju Olimpiade London 2012.

Manajer Renang Indonesia, Hartadi Nurjojo, di Semarang, Rabu, mengatakan, tiga kejuaraan tersebut adalah kejuaraan renang di Malaysia (Mei 2012) dan dua kejuaraan renang di Eropa masing-masing di Portugal dan Italia.

Usai mengikuti tiga kejuaraan tersebut, kata dia, perenang yang lolos ke Olimpiade London 2012 langsung menjalani pelatihan di Hongaria selama sebulan sebelum mereka tampil pada pesta olahraga multi kejuaraan dunia empat tahunan itu.

"Setelah tiga kejuaraan renang itu kita sudah bisa mengetahui perenang yang lolos dan turun pada Olimpiade di Inggris mendatang sehingga yang latihan di Hongaria hanya diikuti perenang yang lolos saja," katanya.

Sekarang ini, Indonesia baru meloloskan empat perenang ke Olimpiade 2012 yaitu Glenn Victor (100 meter gaya kupu) dan Triadi Fauzi (200 meter gaya kupu) melalui kejuaraan renang Singapura Terbuka 2011.

Kemudian I Gede Siman Sudartawa (100 dan 200 meter gayapunggung), serta Indra Gunawan (100 meter gayadada) melalui SEA Games XXVI/2011.

Sekarang ini pelatnas Olimpiade diisi tujuh perenang, selain empat perenang yang sudah lolos masih ada Enny Susilowati, Yessy Yosaputra, dan M Idham Dasuki.

"Kami berharap tiga perenang ini bisa menambah jumlah perenang Indonesiayang tampil pada Olimpiade mendatang melalui tiga kejuaraan tersebut," katanya.

Perenang pelatnas sudah melakukan sekali pertandingan uji coba yaitu kejuaraan renang di Singapura, pertengahan Maret 2012, dan hanya Indra Gunawan yang absen karena yang bersangkutan menjalani latihan di Hongaria.

Ia mengatakan, tim renang Indonesiatidak berani memasang target meraih medali pada Olimpiade mendatang karena pesaingnya sangat ketat, mengingat perenang dunia bakal turun di sana.

"Kita bisa meloloskan perenang ke Olimpiade saja sudah merupakan hasil yang bagus karena kalau untuk meraih medali sangat sulit," kata Hartadi Nurjojo yang juga Ketua Harian Pengprov PRSI Jawa Tengah tersebut.

Menurut dia, pada Olimpiade 2008 Beijing, Indonesia hanya meloloskan satu perenangnya yaitu Doni B Utomo untuk nomor 200 meter gaya kupu. "Saat itu saja Doni berada di atas peringkat 32 besar," katanya. (ANTARA News) 

Kamis, 17 Januari 2013

Kejurda Renang Jatim: Renang Sidoarjo Bidik Lima Besar


SIDOARJO - Pengcab PRSI (Persatuan Renang Seluruh Indonesia) Sidoarjo memilih realistis soal target dalam kejurda renang Jatim nanti. Induk organisasi renang asal Kota Udang-julukan Sidoarjo ini hanya menargetkan masuk limabesar dalam kejuaraan yang akan dilaksanakan di kolam renang Jatim 7-9 April mendatang itu.

"Kami tidak mau muluk-muluk bicara target dalam kejuaraan kali ini. Sebab, tidak menutup kemungkinan banyak perenang senior yang sudah sarat pengalaman juga ikut mengambil bagian, sehingga kompetisi akan berjalan lebih ketat,"ujar sekretaris Pengcab PRSI Sidoarjo, Suyanto.

Menurut Suyanto, dalam kejuaraan ini Sidoarjo akan menurunkan 60 perenang mereka. Nah, dari sejumlah atlet tersebut Sidoarjo berharap besar kepada dua atlet putri mereka, Olivia Fernandez dan Dea Salsabila Putri. Kedua perenang ini menjadi tumpuan karena baru saja meraih hasil maksimal di Krapda, Gresik, Februari lalu.

Dalam kejurda kali ini, Olivia akan turun di 13 nomor andalannya. Antara lain adalah, 50 meter gaya punggung, 50 meter gaya kupu, 50 meter gaya bebas, 50 meter gaya dada, 100 meter gaya bebas, 100 m gaya dada. Kemudian, 50, 100, 200, 400, dan 800 meter gaya bebas serta 200 dan 400 gaya ganti.

Sementara Salsabila digadang-gadang menjadi ujung tombak Sidoarjo di nomor jauh. Seperti 800 meter. "Tapi, kami harus melakukan strategi yang matang dalam kejuaraan ini. Sebab, di nomor yang dia bela, juga akan turun Fibri Ratna Marita, perenang senior asa Kota Malang," aku Suyanto.

Olivia sendiri mengaku siap memberikan penampilan terbaik untuk Sidoarjo dalam even ini. Apalagi, hasil dari kejurda nanti, juga menjadi ajang menacari tiket untuk memperkuat provinsi paling timur di pulau jawa ini dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) 2012 nanti.

"Saya tetap akan tampil seperti dalam kejuaraan-kejuaraan sebelumnya, berusaha maksimal saat lomba. Apalagi kejuaraan kali ini juga sebagai ajang pemanasan biar bisa mewakili Jatim di PON nanti," ujar Olivia. (JPPN)

Selasa, 15 Januari 2013

Siman Sudartawa Pecahkan Rekor Nasional Kelompok Umur


JAKARTA, I Gede Siman Sudartawa (17) dari klub Sparing, Jakarta memecahkan rekor kelompok umur I (15-17 tahun) nasional nomor 100 meter gaya punggung pada hari pertama Kejuaraan Daerah Renang DKI Jakarta 2012, Kamis (29/3/2012) di kolam renang Senayan, Jakarta . Kejuaraan daerah tersebut berlangsung Kamis-Sabtu (31/3/2012).
Siman mencatatkan waktu 57,68 detik di nomor 100 meter gaya punggung . Siman menumbangkan rekor yang sebelumnya dipegang oleh Glen Victor selama lima tahun . C atatan waktu Glen Victor yang diciptakan di Singapura itu adalah 59,57 detik.       
Panitia kejuaraan, Hin Iskandar mengutarakan, tujuan kejuaraan daerah untuk meraih limit A sebagai syarat mengikuti kejuaraan nasional renang kelompok umur di Riau, Mei 2012. (KOMPAS.com)- 

Senin, 14 Januari 2013

Jatim Dapat Kuota By Name 15 dan By Number 9


Cabang olahraga renang Jawa Timur sudah bisa bernapas lega menghadapi PON 2012 Riau yang akan digelar September mendatang.

Kusaini satu diantara Pengurus di Persatuan Renang Seluruh Indonesia (Pengrov PRSI) Jawa Timur pada Budi Leksono Reporter Suara Surabaya, Kamis (29/3/2012) mengatakan, sesudah ditunggu-tunggu, Jatim akhirnya mendapat kuota atlet by name 15, sementara untuk by number9.

Menurut Kusaini, 15 atlet inilah yang nantinya akan memperkuat kontingen renang Jawa Timur di PON Riau. Mereka siap menjadi andalan untuk memberi kontribusi emas sebanyak-banyaknya di cabang renang.

Kusaini mengatakan, dari 15 nama itu merupakan atlet yang selama ini juga bergabung di Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda) Proyeksi PON Riau.

Mereka diantaranya ada Dicky Limanto, Suharyono Yakob, Erlina Yakob juga Eni Susilowati dan Omar Suryatmadja yang sekarang ini sedang berlatih di Singapura.

Kusaini optimis dengan persiapan matang yang dilakukan selama di Puslatda, cabang olahraga renang Jawa Timur bisa mendapatkan medali emas sesuai target, minimal tujuh medali emas.

Selain Eni Susilowati, Jawa Timur juga masih mempunyai beberapa atlet andalan lain. Termasuk Fibriani Ratnamarita juga Nurul Fajar bintang baru untuk Jatim.

Pada PON mendatang, cabang olahraga renang, Jawa Timur masih akan mendapatkan batu sandungan terberat dari Jawa Barat. (suarasurabaya.net|)

Sabtu, 12 Januari 2013

Renang DKI Antisipasi Jual Beli Atlet


Pengprov PRSI DKI Jakarta akan berusaha mencari cara untuk mencegah terjadinya kekisruhan dalam soal proses perpindahan atlet renang antardaerah.

Hal ini diungkapkan oleh Ketua Umum PB Pengrov PRSI DKI, Lukman Niode saat berlangsungnya kejuaraan renang daerah provinsi DKI Jakarta, pekan lalu. Luki- panggilan Lukman mengungkap hal ini saat disinggung soal kisruh perpindahan perenang nasional I Gede Siman Sudartawa yang melibatkan dua provinsi Bali yang merasa telah membina Siman dan Riau yang telah mengikat Siman dalam kontrak menghadapi PON XVIII 2012.

"Untung saja sudah selesai. Tetapi memang sebaiknya kita memiliki rambu-rambu berbentuk peraturan, undang-undnag atau komitmen atau apa lah yang  bisa menyadarkan bahwa hal seperti itu sebaiknya tidak terjadi," kata Lukman, mantan perenang nasional ini.

Perpindahan atlet renang antardaerah memang kerap terjadi, apalagi menjelang pesta olah raga besar antardaerah seperti Pekan Olah Raga Nasional (PON) yang berlangsung empat tahun sekali. Daerah-daerah yang kekurangan atlet di daerahnya kemudian mencari atlet andal di daerah lain. Karena peraturan menyebut atlet setiap daerah dapat memperkuat daerah yang bersangkutan di PON apabila telah berdomisili di daerah tersebut sedikitnya dua tahun.

"Karena itu, kami menganggap, masa-masa pasca PON menjadi masa yang krusial bagi daerah-daerah yang memiliki perenang potensial, bukan hanya DKI," kata Luki. "Sering terjadi, atlet renang DKI yang telah menjadi anggota Pelatda dan mendapat fasilitas seperti tempat latihan, allowance mau pun asuransi kesehatan, tiba-tiba loncat  ke daerah lain. Kami kanjadi sulit menjelaskan ini kepada pihak KONI Daerah," lanjut Luki lagi.

Namun ia mengakui hal ini memang sulit dicegah. "Memang sulit karena ini kan berkaitan dengan hak asasi setiap warganegara untuk mendapatkan kesejahteraan yang lebih baik. apalagi kalau itu memang bisa diberikan oleh daerah lainnya," ujarnya.

"Kita memang belum dapat berbuat apa-apa karena peraturan yang jelas mengenai masalah ini belum ada, kecuali soal minimum domisili menjelang PON tersebut. Namun yang kita tahu, bagaimana pun perpindahan itu pasti diketahui pelatih atau pembina atlet yang bersangkutan," katanya

Karena itu Lukman mengimbau pembina renang yang berdomisili di DKI untuk juga mengedepankan kepentingan daerah. "Ini juga mungkin berlaku buat daerah lainnya. Bagaimana pun kita tinggal di sini, mungkin memiliki KTP sini, menggunakan semua fasilitas yang diberikan pemerintah provinsi. Kalau bisa setidaknya berbicara dengan pihak Pengprov," kata Luki lagi.

Kejelasan soal perpindahan atlet ini menurut Luki menjadi lebih penting mengingat organisasi juga memiliki kewajiban pembinaan.  Saat ini Pengprov DKI membawahi sekitar 25 perkumpulan renang dengan ratusan bahkan ribuan atlet renang usia muda. "Bagaimana pun atlet-atlet itu -baik pelatih mau pun orang tua- memiliki keinginan anaknya mencapai jenjang setinggi mungkin sebagai result dari usaha kerasnya bertahun-tahun berlatih di DKI," katanya.
Dengan program pembinaan yang baik, potensi  atlet-atlet renang itu akan meningkat dari setiap kelompok usianya. "Karena itulah ada kejuaraan renang pemula dan kelompok umur agar potensi anak yang tekun sebagai calon atlet menjadi terus terasah dan meningkat. Sebenarnya setiap naik kelompok umur, sudah semakin terlihat kok perenang yang berpotensi. Jarang ada yang muncul tiba-tiba"

Menurut Luki, pihaknya mengerti apabila ada atlet-atlet binaan DKI yang kecewa dengan fakta semakin ketatnya persaingan dengan adanya atlet-atlet pindahan luar daerah. "Tentunya tidak mungkin melakukan semacam kebijakan proteksi atau menghalangi perenang luar masuk DKI karena masalah hak asasi tadi. Apalagi intinya renang kanolah raga  kompetitif untuk memilih yang benar-benar terbaik, bukan karbitan," katanya.

"Perpindahan atlet kanjuga ada masa adaptasinya. Saat ini, yang bisa kita lakukan hanyalah menjamin agar persaingan itu berjalan dengan fair, tanpa ada campur tangan di luar kolam. Bagaimana pun renang ini kanolah raga terukur dan semua result seharusnya bisa dipertanggungjawabkan. Kita mungkin bisa saja mengakali di sini, tapi bagaimana nanti kalau atlet tersebut berlomba  di luar daerah, atau bahkan luar negeri yang pengawasannya jauh lebih ketat?"

Namun Luki mengakui proses perpindahan atlet ini kadangkala memang sulit diantispasi. "Biasanya pada masa-masa saat pergantian pengurus Pengprov, banyak terjadi perpindahan atlet renang antardaerah. Yang sudah-sudah begitu ada ekses, yang dirugikan tentunya si atlet dan mereka akan sulit bila meminta bantuan dari Pengprov yang baru." (kompas.com)

Jumat, 11 Januari 2013

Kejurprov Renang DKI Ditandai Tajamnya Limit


JAKARTA, - Kejuaraan renang daerah Provinsi DKI, 29-31 Maret 2012 ditandai dengan limit yang tajam untuk lolos ke Kejurnas 2012.

Kejurprov DKI 2012 yang berlangsung di Stadion Renang Gelora Bung Karno ini diselenggarakan Perkumpulan Renang Millenium Aquatic. Kejuaraan ini diikuti atlet dari 24 perkumpulan renang yang berada di bawah PRSI Pengprov DKI Jakarta dan ditambah peserta sparring dari daerah termasuk perenang-perenang nasional seperti I Gde Siman Sudartawa.

Sayangnya, selama dua hari awal penyelenggaraan (29-30 Maret) situasi di sekitar kompleks olah raga Gelora Bung Karno memang dicekam dengan situasi unjuk rasa yang mengarah ke kompleks DPR/MPR yang ada di seberang kompleks GBK.

Ajang kejurprov KU DKI 2012 ini memang menjadi dasar pembentukan tim Renang DKI ke kejurnas Kelompok Umur yang akan berlangsung di Riau, Mei mendatang. Mereka yang lolos adalah yang menempati peringkat satu ajang kejurprov ini dan lolos limit A.

Meski begitu menurut ketua umum Pengprov DKI, Lukman Niode, buat para perenang yang sudah masuk Pelatda DKI  ajang ini tidak menjadi satu-satunya syarat ke kejurnas  mengingat mereka baru saja tampil di Singapore Open, 13-17 Maret lalu. "Kalau mereka tampil maksimal di Singapura, tentunya mereka masih capek," kata Lukman di sela-sela kejurprov.

Tajamnya limit A yang merupakan prasyarat perenang DKI untuk mengikuti kejurnas renang Kelompuk Umur di Riau, Mei mendatang memang menjadi kendala para perenang tampil maksimal. Dari 122 event, "hanya" 17 atlet yang berhasil menembus limit.

Dengan kesulitan ini, tak heran terjadi beberapa hal yang dianggap kejanggalan oleh atlet peserta. Seperti adanya keputusan diskualifikasi terhadap atlet renang. Ketua perlombaan, Fajar Vidya Hartono mengakui mereka kekurangan alat bukti apabila ada protes soal diskualifikasi terhadap atlet renang ini.

Seperti yang terjadi pada nomor 200 meter gayakupu-kupu putera KU II. Pemenang pertama yang mencatat waktu yang melewati limit A dinyatakan diskualifikasi. Akibatnya hasil ini menguntungkan pemenang kedua yang juga lolos limit A.

Namun Fajar Vidya Hartono selaku ketua lomba maupun juri gaya yang bertugas tidak siap menjelaskan kesalahan yang dilakukan atlet renang pemenang lomba. Ada perbedaan pandangan terhadap kesalahan yang dilakukan. "Memang sulit untuk membuktikan karena tidak ada rekaman gambar dan kita hanya bergantung kepada laporan juri gaya," kata Fajar.

Sementara kerap terjadinya perubahan acara dan posisi atlet karena adanya penggabungan nomor acara perlombaan tidak dapat segera dipahami oleh peserta lomba. Protes terhadap keputusan panitia lomba dapat dilakukan 30 menit setelah lomba dengan membayar Rp 500 ribu.

Berikut nama-nama atlet renang terbaik Kejurprov DKI 2012:
Kelompok Umur IV:
Putera: Marius Floyd (Pari Sakti/PS)
Puteri: Laila Siti Aminah (ISA)

Kelompok Umur III:
Putera: Alvin Purwandha (PS)
Puteri: Audree K. Hartono (Almagary CS)

Kelompok Umur II:
Putera: Adityastha Rai Wratsangka (JakartaQuatics Antasena Swimming/JAQ)
Puteri: Joanita Mutiara Hapsari (Millenium Aquatics/MNA)

Kelompok umur I:
Putera: Alexis Wijaya Ohmar (MNA)
Puteri: Claudia Ajeng Savitri (JAQ)

Senior:
Putera: Guntur Pratama Putera (MNA)
Puteri: Kathriana Mela (MNA)

(Kompas.com) 

Kamis, 10 Januari 2013

Japan Swim: Natsumi Hoshi Rattles Textile Best; Aya Terakawa Sets National Record; Takeshi Matsuda, Ryo Tateishi Post World Bests


TOKYO, Japan, MAJALAH AKUATIK INDONESIA. THE Japan Swim is getting increasingly faster with swimmers jumping to the top of the world rankings on a regular basis during the midway mark of what is serving as the Japanese Olympic Trials.

According to Swimming World Japanese correspondent Hideki Mochizuki, Japanis utilizing a different qualifying standard instead of the FINA A and B cut times. This much-faster cut will be applied by Japanin a similar fashion to the FINA A cut, where Japan will only select two swimmers if they both clock a faster time than the cut.

FINALS 

Women's 100 back
Cut: 1:00.48
Aya Terakawa clipped her national record in the event with a 59.10 for the win. That swim bypassed her time of 59.13 set at the Japanese Sports Festival in 2010, and qualified her for the Olympics. It also jumped her to the top of the world, ahead of Emily Seebohm's previous pacesetter of 59.28 from Australian Trials last month.

Shiho Sakai pipped Noriko Inada for second, 1:00.50 to 1:00.57, with both missing the Japanese Olympic cut. Both times, however, are faster than the FINA A cut of 1:00.82, leaving Japanthe out to select a second swimmer if they choose to do so at a later date. Japan, however, has been pretty up front about sticking to its faster cuts for selection. Japan may also be able to use Sakai's semifinal time of 1:00.45 to determine her qualification, as it was faster than the internal standard.

Inada, 34, had been looking for a Cinderella story as a Masters swimmer based at Phoenix Swim Club, but swam slower than her third-seeded 1:00.55 from semis.

Miyuki Takemura (1:01.56), Eri Tabei (1:01.63), Mai Harada (1:01.82), Maho Tsujimoto (1:02.50) and Emi Moronuki (1:02.68) completed the top eight in the finale.

Women's 200 fly
Cut: 2:07.77
Natsumi Hoshi rattled the textile best in the distance fly with a scorching time of 2:04.69. That swim crushed her previous Japanese record of 2:05.91 set at the 2011 World Championships, and closed the distance with Liu Zige's textile best of 2:04.40 set last year in Wuhan, China. Incidentally, she blew past Ellen Gandy's world-leading 2:05.95 from February, en route to making the Olympic squad as a gold medal contender.

Hoshi had open water throughout the swim, as Masami Uchikoshi finished a distant second in 2:09.24, missing both the Japanese cut and the FINA A cut to give Japan just one swimmer in the event in London. Yuka Kato (2:09.57), Hiroko Sugino (2:10.51), Jurina Shiga (2:11.70), Kei Hoshiba (2:11.83), Ayana Miwa (2:11.91) and Nao Kobayashi (2:12.65) rounded out the championship heat.

Women's 200 IM
Cut: 2:12.41
The Japanese cut claimed yet another victim as second-place finisher Miho Teramura posted a 2:12.95 to better the FINA A cut (2:13.36), but fall short of Japan's faster internal standard. Izumi Kato made the Olympic squad with a 2:11.79 to move into the top 10 in the world this year.

Emu Higuchi (2:13.81), Asami Kitagawa (2:13.82), Miyu Ohtsuka (2:13.90), Tomoyo Fukuda (2:14.13), Miho Takahashi (2:15.55) and Yuka Kawano (2:15.95) also vied for Olympic spots in the finale.

SEMIFINALS
Men's 100 free
Cut: 48.28
Takuro Fujii cruised to the top spot in semis with a 49.12, but still has nearly a second to cut to make the Olympic squad due to Japan's extra-difficult qualifying mark. His time pushed him into the top 20. Shinri Shioura (49.72), Kazuki Nagura (49.90), Ranmaru Harada (49.91) and Katsumi Nakamura (49.95) cleared 50 seconds as well to qualify second through fifth. Kenji Kobase (50.08), Yuki Kawachi (50.21) and Takayuki Minari (50.22) also made the finale.

Women's 100 free
Cut: 54.07
Yayoi Matsumoto just missed the Japanese record of 54.33 with a strong time of 54.37 in the semifinal. In one of the events where the Japanese qualifying mark is faster than the national record, Matsumoto still has some work to do. Matsumoto moved up to 18th in the world rankings with the swim. Haruka Ueda (54.55), Hanae Ito (55.18), Natsuki Hasegawa (55.58), Mao Kawakami (55.58), Miki Uchida (55.62), Tomoko Hagiwara (55.99) and Misaki Yamaguchi (56.03) earned the other transfer spots into the finale.

Men's 200 fly
Cut: 1:55.65
After cruising into semis a day after making the Olympic squad in the men's 200 free, Takeshi Matsuda threw down a 1:54.19 in the distance fly semis for the top seed. That time is the fastest in the world this year, and is well under the Japanese Olympic cut. The previous top time in the world had been a 1:54.71 by Nick D'Arcy from Australian Trials last month. In the finals, he could challenge for his national record of 1:52.97 from the 2008 Beijing Olympics.

Hidemasa Sano is within striking distance of the Japanese cut with a second-seeded 1:55.90, while Ryusuke Sakata could also vie for a spot on the team with a third-seeded 1:56.00. Kazuya Kaneda (1:56.48), Kenta Hirai (1:56.78), Yuki Kobori (1:57.19), Yuta Kimura (1:57.23) and Takuya Nozawa (1:57.29) picked up spots in the championship heat as well.

Men's 200 breast
Cut: 2:10.27
Ryo Tateishi rolled to the top seed with a 2:09.02, while Kosuke Kitajima kept on the path to defending his back-to-back Olympic gold medals in the event with a second-seeded 2:09.25. The two times are at the top of the world rankings this year. Akihiro Yamaguchi took third in semis with a 2:10.41 to move into the top 10, while Kazuki Ohtsuka finished fourth in 2:10.77 for the top 10 as well. Yukihiro Takahashi (2:11.67), Yuki Sato (2:11.80), Naoya Tomita (2:11.92) and Keisuke Matsushima (2:12.56) completed the top eight finishers moving to the championships heat. (swimmingworldmagazine)

Selasa, 08 Januari 2013

Hasil Singapura Open Sangat Memuaskan


BANDUNG- MAJALAH RENANG INDONESIA - Pengurus Daerah (Pengda) Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Jawa Bara patut bergembira, pasalnya para atlet renang andalan Jawa Barat telah memperlihatkan perkembangan hasil latihannya di Singapore Open lalu. Salah satu atletnya bisa mencapai best time dan yang lainnya 99% sudah bisa mendekati best time.

Ketua Komisi Teknis (Komtek) Renang Jawa Barat, Nizarudin menilai para perenang Jawa barat sudah memprlihatkan perkembangan kualitas performa mereka. Hal tersebut bukan tanpa alasan, pasalnya para atlet sudah bisa mencapai best time atas nama Monalisa dan atlet lainnya sudah mencapai 99% mendekati best time performance pada Kejuaraan Singapore Open.

“Hasil di Singpore Open sanagt memuaskan, Monalisa bisa mencapai best time, dan atlet yang lain seperti Idam dan Rena mendekati best time, dan memperlihatkan prestasi yang gemilang di sana,” ungkap Nizarudin kepada HATTRICK kemarin.

Menurutnya kejuaraan tersebut merupakan salah satu rangkaian program try out untuk cabang olahraga renang bagi para atlet pelatda Jabar yang sudah melakukan sentralisasi. Pada kejuaraan Singapore Open Jawa barat berhasil mendulang 3 medali emas, empat perak, dan dua perunggu.

“Alhamdulillah selain mencapai best time kita bisa meraih 3 medali emas, empat perak, dan dua perunggu. Ini merupakan hasil yang cukup memuaskan evaluasi dari hasil latihan selama ini,” ujarnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, saat ini tim pelatih renang atlet Pelatda Jabar sudah mempersiapkan program pemusatan latihan yang akan di fokuskan pada bulan April mendatang.

Saat ini latihan untuk para atlet renang kontingen Jabar masih melakukan latihan general stelah melakukan evaluasi hasil try out di Singapure open lalu.

“Saat ini latihan masih general setelah kemarin kita try out Singapore open, dan mulai April kami akan fokuskan lagi untuk lpemusatan latihan persiapan PON Riau nanti,” kata Nizarudin, sesaat setelah melakukan latihan kemarin.

Begitu juga dengan mental para perenang Jabar, menurut Nizarudin sudah terlihat banyak peningkatan. Dan untuk PON XVIII mendatang dirinya optimis untuk bisa mendulang emas sebanyak-banyaknya.

Pada laga PON mendatang, Pengda PRSI Jabar berharap bisa membuat sejarah dengan menorehkan paling sedikit 15 medali, bahkan atletnya dituntut bisa meraih lebih dari 20 medali.

Menurut Nizar, perenang-perenang Jabar sangat mendominasi persaingan karena sebagian besar atlet pelatda Jabar adalah atlet nasional, sehingga Jabar menjadi incaran dari setiap daerah.
(okezone)

Chinese Long Course Nationals: Wu Peng Tops 200 IM; Sun Yang Cruises 800 Free


SHAOXING, China, MAJALAH AKUATIK INDONESIA. THE Chinese Long Course Nationals moved forward through a fourth day of action as some surprising finishes occurred throughout the night.

Wu Peng captured the national title in the men's 200 IM with a time of 1:59.50 to clear the FINA A cut of 2:00.17. Yang Zhihe, meanwhile, took second in 1:59.83 to also make the Olympic squad in the event. Wang Shun wound up third in 2:00.59.

2011 World bronze medalist Lu Ying clinched the women's 100 fly title in 57.48 to make the Olympic roster and move into the top five in the world in the event. Jiao Liuyang touched second in 57.80 for the second Olympic roster spot on the team, while Beijinggold medalist in the 200 fly Liu Zige faded to third in 57.85 outside of guaranteed selection for the Olympic team. 

Fu Yuanhui scored an upset in the women's 100 back with a 59.99, becoming the eighth woman under 1:00 this year. Veterans Gao Chang (1:00.68) and Zhou Yanxin (1:00.80) took second and third, while 2011 world titlist Zhao Jing fell well back with a fifth-place 1:01.27 citing a fever as the reason for her finish. The FINA A cut in the event is 1:00.82, with the top three swimmers all clearing the mark. While Fu and Gao are likely safe to make the team, Chinahas reserved the right to submit its Olympic roster also based on prior history and not just a single Trials.

Zhou Jiawei topped the men's 100 fly in 52.26, edging the FINA A cut in the event for a spot on the Olympic roster. Chen Weiwu (52.51) and Zhang Qibin (52.56) finished second and third in the finale.

Sun Yang cruised home with an easy-speed 7:47.11 to win the men's 800 free. With the event being a non-Olympic distance, he led Wang Kechang by more than 13 seconds for the win while expending the least amount of effort. Sun's performance easily led the world this year, clearing Gregorio Paltrinieri's previous pacesetter of 7:51.97 from Italy last month. Wang took second in 8:00.28, while Zhang Yunxiang finished third in 8:04.94.

Sun told reporters after the swim that he was focusing on the 200 and 400 freestyle events this meet, and would treat his 1500 free swim on April 7 as just a training effort.

Liu Xiaoyu claimed the women's 50 breast title in 31.39, while He Yun (31.7) and Suo Ran (31.78) placed second and third. (swimmingworldmagazine) 

Sabtu, 05 Januari 2013

Relakan Atlet Puslatda Bela Daerahnya


SURABAYA – MAJALAH RENANG INDONESIA - Puslatda renang Jatim tak masalah bila programnya harus terhenti selama 3 hari saat penyelenggaraan Kejuaraan Daerah (Kejurda) renang Jawa Timur 7-9 April mendatang di Surabaya. Pasalnya atlet-atlet yang saat ini menghuni Puslatda proyeksi PON bakal memperkuat daerahnya masing-masing di Kejurda tersebut.
Ada 11 atlet dari 15 atlet lolos PON by name yang menghuni mess Puslatda sejak awal Maret lalu dan mengikuti serangkaian latihan rutin di bawah asuhan tangan dingin pelatih China, Yu Qiu Sheng di kolam renang KONI Jatim. Sementara 2 atlet lainnya sedang menjalani latihan di Singapura, 1 atlet fokus latihan di Jakartadan 1 atlet lagi belum pasti memperkuat renang Jatim.
Bila mereka benar-benar diminta daerah asalnya untuk memperkuat di Kejurda nanti, Puslatda Jatim bakal merelakannya. Hal tersebut diungkapkan oleh manajer Puslatda, Reswanda T Ade.Ia mempersilahkan atlet Puslatda untuk turun pada Kejurda mendatang.
“Kita akan relakan anak-anak ikut membela klubnya masing-masing. Selama ini memang merekalah yang selalu menjadi andalan masing-masing daerahnya. Jika mereka absen bisa memungkinkan medali bagi daerahnya akan berkurang. Jadi kita tidak masalah bila PRSI daerah akan menariknya,” ujarnya kemarin.
Mengenai program Puslatda yang bakal terhenti, Reswanda menganggap hal itu tidaklah masalah, justru lewat Kejurda nanti atlet Puslatdanya akan dipantau sejauh mana hasil yang didapatkan dari latihan pemusatan latihan selama ini.
“Jika anak-anak turun di Kejurda, maka kita bisa manfaatkan ajang ini untuk memantau sejauh mana hasil latihan yang telah dijalani mereka. Latihan untuk sementara break, bila eventnya usai, kita lanjutkan kembali, ” tambah Reswanda yang juga menjabat wakil sekretaris PRSI Jatim ini.
Memang sebelum masuk Puslatda, para perenang yang bakal mengharumkan nama Jatim di PON 2012 tersebut merupakan yang terbaik dari masing-masing klubnya. Hal itu bisa dilihat pada prestasi mereka di KRAPDA 2011 maupun KRAPSI 2011 lalu. Di antara mereka adalah 4 atlet berasal dari kabupaten Gresik yakni Nurul Fajar Fitriati, Dian Reza, Yesika dan Fibriani Ratna. Tiga atlet dari kota Surabaya, Suharyono Yacob, Erlina Yacob dan Diki Limato. Dua atlet dari Malang, Iffi Nadya dan Goldelanof. Satu atlet dari Sidoarjo, Olivia Fernandez dan satu dari Blitar Afi Noviandari.(surabayapost) 

Kamis, 03 Januari 2013

Chinese Long Course Nationals: Sun Yang Claims 200 Free; Liu Zige Misses 200 Fly Olympic Bid


SHAOXING, China, MAJALAH RENANG INDONESIA. SUN Yang continued to put up big times at the Chinese Long Course Nationals, which is part of China's Olympic selection process. Meanwhile, reigning women's 200 fly Olympic gold medalist Liu Zige looks to be on the outside looking in to defend her championship after a third-place finish. 

Sun claimed the men's 200 free title in the finale with a 1:46.05, easily making the Olympic squad in the event and moving to fourth in the world in the process. Only Yannick Agnel (1:44.42), Michael Phelps (1:45.69) and Takeshi Matsuda (1:45.96) have been faster this year. Hao Yun placed second in 1:47.08 for 10th in the world, while Li Yunqi picked up third in 1:48.17. 

Zhang Lin, who prior to Sun having his breakthrough in the distance freestyle events this past year had been China's golden child with a silver medal in the men's 400 free at the 2008 Beijing Olympics, missed out on another chance to represent his native land by missing the men's 200 free finale. Zhang also became the first Chinese world titlist in 73 years when he won the men's 800 free at the 2009 World Championships during the techsuit era. 


Earlier in this week's meet, Zhang missed the 400 free Olympic berth with a fourth-place finish. Today, he wound up 10th overall in the 200 free with a 1:49.89 to miss the finale. His final chance to make the team will be in the men's 1500 free this weekend. 

The local media has been all over Zhang's tribulations at this meet, questioning whether his training in the U.S. with the Trojan Swim Club has adversely impacted his ability in the water. 

In an exciting finish, Jiao Liuyang clipped Gong Jie, 2:05.18 to 2:05.38, in the women's 200 fly as the two moved to second and third in the world behind Natsumi Hoshi's 2:04.69 from Japanthis week. Both are now in line for Olympic berths, as reigning Olympic gold medalist and world-record holder Liu Zige fell to a surprising third-place finish with a 2:07.37. China, however, has a much longer selection process than just a single meet, and could potentially find a way to put Liu on the team going forward. If not, the reigning champion in the event will be watching Olympic prelims from the sidelines. 

Yang Zhixian earned the men's 400 IM crown with a time of 4:11.92 to move to fourth in the world rankings, and claim a spot on the Olympic roster. Kosuke Hagino (4:10.26), Yuya Horihata (4:10.52), Thomas Fraser-Holmes (4:11.81) are the only swimmers faster this year. Wang Chengxiang placed second in 4:12.02 to move to fifth in the world, while Huang Chaosheng earned third in 4:17.47. 

Li Xuanxu shot to the top of the world rankings in the non-Olympic distance women's 1500 free with a 16:09.55. That swim blasted the previous bellwether mark of 16:16.74 set by Lotte Friis last month in Denmark. Zhou Lili placed second in 16:12.15 for second in the world rankings, while Xin Xin took third in 16:13.57, now the third-best in the world. 

A day after clearing 1:00 to win the women's 100 back, Fu Yuanhui continued her strong meet with a 27.95 to win the women's 50 back and move to third in the world. Rachel Bootsma (27.84) and Emily Seebohm (27.90) are the two swimmers faster than her thus far this year. Gao Chang took second in 28.07 for sixth in the world, while Xu Tianglongzi wound up third in 28.45. 

Li Xiayan claimed the men's 50 breast title in 27.82 for fifth in the world, while Gu Biaorong (28.26) and Ma Xiang (28.50) rounded out the top three in the sprint breaststroke event. 

Guangzhou won the women's 400 medley relay with a 4:04.91, while Chinese Navy (4:09.55) and Guangdong (4:09.55) took second and third

(smimimingworldmagazine)
◄ New Post Old Post ►
 

Copyright 2012 Info Dunia Olahraga: Januari 2013 Template by Bamz | Publish on Bamz Templates